SEMINAR DINAMIKA KELOMPOK USAHA DALAM UPAYA MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2024

Foto : Istimewa/Pubdok FEIS

Pada hari Sabtu, Tanggal 30 November 2024, Pukul 10.00 WIB Bertempat di Ruang Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau, telah dilaksanakan SEMINAR DINAMIKA KELOMPOK USAHA DALAM UPAYA MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, narasumber dan dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Kegiatan dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang cara membuat usaha yang strategis serta langkah yang akan dibuat setelah lulus kuliah dalam menghadapi dunia kerja di era saat ini.

Kegiatan seminar diawali dengan pembukaan oleh Moderator yaitu Ibu Ratna Dewi, S.Sos, M.Si dan dilanjutkan pemberitan materi dari narasumber, yaitu Ibu Desvi Emti, M.Si., selaku dosen Dinamika Kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan Materi dari pelaku usaha dan motivator usaha yaitu Bapak Afni Hardi, SE yang merupakan pemilik usaha tepung ubi yang saat ini sangat berkembang pesat di Pekanbaru. Beliau memaparkan bahwa tepung ubi untuk saat ini sangat dibutuhkan untuk bahan baku bagi kalangan umkm contohnya seperti ayam goreng kentaki, saus sambal dan juga pisang kipas, untuk usaha ini 90% bahan bakunya dari tepung ubi. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa tepung ubi juga dapat digunakan untuk karton tempat papan telur dan kerah baju. Sedangkan tepung tepioka digunakan untuk membuat kertas berbeda penggunaannya dengan tepung ubi

Foto : Istimewa/Pubdok FEIS
Foto : Istimewa/Pubdok FEIS
Foto : Istimewa/Pubdok FEIS

Langkah yang dibuat oleh Bapak Afni Hardi dalam membuat usaha tepung ubi yang pertama yaitu buatnya secara otodidak beliau tidak belajar bahkan di youtube pun tidak ada dan untuk mencari didaerah lain pun tidak ada yang ada hanyalah disumbar tetapi tidak sama dengan jenisnya yang mana tepung yang ada disumbar itu warnanya kuning dan hanya tahan sampai satu bulan saja ketika lewat satu bulan maka tepung tersebut akan asam sedangkan tepung yang dibuat oleh beliau berwarna putih bersih. Beliau juga pernah mengirim produk sampai keluar provinsi dan bahkan sampai ke luar negeri dengan permintaan sebanyak 20 ton dalam sebulan tetapi beliau tidak membuat demikian. Adapun untuk alat pembuatan tepung ubi ini beliau membuatnya sendiri dan tidak diperjual belikan.

Beliau juga memaparkan bahwa dalam dunia kerja diperusahaan akan menanyakan tentang praktek kerja apa saja yang sudah kita lakukan bukan bertanya tentang teori. Kemudian perusahaan akan bertanya mengenai apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan bukan hanya melihat gelar yang ada. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa kita harus bisa menerapkan teori yang telah kita dapat dibangku perkuliahan. Banyaknya mahasiswa yang sudah lulus kuliah mendapatkan pekerjaan yang kurang layak dikarenakan kurangnya menggali potensi yang ada pada mahasiswa ketika dibangku perkuliahan.

Setelah penyampaian materi, dilaksanakan sesi diskusi tanya jawab dengan para narasumber yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta aktif. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana cara menumbuhkan rasa solidaritas dalam tim kerja dan juga bertanya bagaimana cara membuka usaha yang baik untuk generasi Z sekarang yang minim aksi tetapi ingin banyak untung. Jawaban dan solusi yang diberikan oleh para narasumber memberikan pemahaman dan pengetahuan yang baru bagi peserta mengenai UMKM untuk saat ini.

Selama sesi penyampaian materi, terdapat permainan sederhana yang dirancang oleh Ibu Desvi Emty, M.Si, dan Bapak Afri Hardi, S.E. Permainan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana suatu kelompok kerja dapat menerima, memahami, dan menyampaikan kembali informasi, visi, serta misi yang disampaikan oleh pimpinan kepada seluruh anggotanya secara terkoordinasi dengan baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan membentuk kelompok, kemudian membuat keinginan yang akan dilakukan setelah lulus kuliah. Setalah mengetahui keinginan tersebut lalu disampaikan oleh ketua kelompok didepan semua peserta. Setelah ketua menyampaikan keinginan dari kelompok maka narasumber akan menjawab dan memberikan solusi dari keinginan yang telah dibuat dari masing-masing kelompok. Narasumber menjelaskan bahwa dalam menentukan tim kerja, penting untuk memiliki fokus, menetapkan tujuan yang jelas, dan menentukan apa yang ingin dicapai. Selain itu, membangun demokrasi dalam tim diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga menekankan pentingnya menahan ego, menyelesaikan konflik secara bijaksana, serta bekerja secara profesional dengan memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan.

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan agar mahasiswa bisa membuka usaha dengan langkah dan strategi yang telah disampaikan oleh para narasumber dan juga dapat mengahadapi dengan baik persaingan dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. kegiatan ini sangatlah berdampak positif. Melalui seminar ini mahasiswa dapat mengetahui langkah apa saja yang akan dilakukan untuk membuat umkm yang sangat maju guna menyongsong Indonesia emas dimasa yang akan datang. Selain itu dengan ada seminar ini maka mahasiswa dapat mempersiapkan keterampilan yang sangat diperlukan di lapangan pekerjaan yang akan dibutuhkan.

Foto : Istimewa/Pubdok FEIS

About meirwin win