Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau menyelenggarakan Kuliah Umum Tahun 2022 bertemakan “ISU-ISU GLOBAL EKONOMI INDONESIA DIMASA PANDEMI COVID-19” bertempat di Islamic Center UIN Suska Riau, Jumat (07/10/2022) dengan Narasumber Prof. Dr. Amilin, S.E,Ak, M.Si, CA. QIA, BKP, CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuliah Umum kali ini langsung di buka oleh Dr. Hj. Mahyarni, S.E, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Tampak hadir Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi UIN Suska Riau nama ketua dan sekretaris Astuti Meflinda, SE, MM, Dr. Khairunsyah Purba, S. Sos, M.Si, Faiza Mukhlis, SE.M.Si, Akt, Dr. Jhon Afrizal, , SHI, MA, Henni Indrayani, SE, MM, Dr. Hariza Hasyim, SE, M.Si, Fakhrurrozi, SE,MM, Harkaneri, SE, MSA, Ak, CA, Mashuri, MA, Zulhaida, SE, MM, Muslim, S.Sos, M.Si, Febri Rahmi, SE, M.Si, Ak, CA, dan juga Dosen dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska.
Selain melaksanakan kuliah umum, Fakultas Ekonomi dam Ilmu Sosial UIN Suska Riau juga melakukan Kesepahaman Bersama (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Penyelenggaraan Kerja Sama Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi Dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Prof. Dr. Amilin, S.E,Ak, M.Si, CA. QIA, BKP, CRMP dengan di dampingi Moderator Dr. Desrir Miftah, SE, MM.Ak menyampaikan materi diantaranya kemunculan pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi makin melambat bahkan mengalami kontraksi 2,1 persen.
“Kontraksi ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak krisis ekonomi 1997-1998. Selama periode 2020-2022, Indonesia telah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan langkah merelaksasi defisit APBN diatas 3 persen. Oleh karena itu, struktur perekonomian nasional dan tingkat produktivitas nasional perlu diperkokoh melalui percepatan transformasi ekonomi. meningkatkan efektivitas transformasi ekonomi didukung dengan reformasi fiskal yang holistik melalui mobilisasi pendapatan untuk pelebaran ruang fiskal, konsistensi penguatan spending better untuk efisiensi dan efektivitas belanja, serta terus mendorong pengembangan pembiayaan yang kreatif dan inovatif”. Ujar Prof Amilin.