Pekanbaru – Berbuat tanpa pamrih kepada bangsa dan negara Republik Indonesia telah menghantarkan Dr Rodi Wahyudi, S.Sos, M.Soc, Sc menerima gelar adat yakni Darjah Datuk Kebesaran Datuk dari Kesultanan Kerajaan Bintan Darul Masyhur dari Sri paduka Tri Buana Tuan Haji Huzrin Hood.
Perlu kita ketahui bahwa Kesultanan Bintan Darul Mansyur terbentuk kembali pada 28 Muharram 1432 Hijriah bersamaan dengan 12 Desember 2012, Kembalinya Kesultanan Bintan Darul Mansyur yang telah dirintis oleh Zuriat dan Kerabat Kesultanan Bintan yang mengorganisasikan peninggalan sejarah di Kotakara Bintan dan pada 10 Desember 2007 Zuriat dan Kerabat Kesultanan Bintan memberi amanat kepada Tuan Haji Huzrin Hood sebagai pemangku adat dan merestorasi dan mengembalikan kemasyhuran Kesultanan Bintan.
Penambalan dilakukan pada Minggu , 5 September 2021 yang dihadiri oleh Lembaga Adat Kabupaten Bintan dan Zuriat atau Keturunan Kesultanan
Bintan.
“Berbuat ikhlas untuk masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa melalui spiritual quent training atau SQT bermanfaat untuk kecemerlangan akademik dan akhlak serta agama, ujar Rodi Wahyudi yang diwawancarai tim redaksi , senin, 27 september 2021.
Untuk sekarang, SQT terhenti akibat covid-19 yg melanda dunia dan indonesia. Namun demikian, pihaknya telah menjadwalkan kegiatan di daerah tapung Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kota Duri dan Kota Dumai setelah covid 19 reda.
Penambalan Gelar Datuk ini, ungkap Dr Rodi Wahyudi, S.sos.M.Soc bukan berdasarkan Kesukuan tapi dianugerahkan oleh Sultan Kerajaan Bintan dimana dua hari sebelum acara, dirinya memperoleh nasehat tentang gelar datuk yang disandangkan kepada dirinya dan serta tugas tugas yang akan yg diberikan untuk membantu Kesultanan Bintan dalam koridor Negara kesatuan republik indonesia. Jadi menjadi utusan khusus kesultanan bintan dengan kerajaan atau kesultanan lain di wilayah hukum negara indonesia.
Penulis : Afrinaldy Rustam dan Ermansyah